Jumat, 07 Desember 2018

contoh makalah POSISI, PERAN DAN FUNGSI METODE DALAM PEMBELAJARAN

tugas ini untuk memenuhi mata kuliah Metode dan Strategi Pembelajaran SD

MAKALAH
POSISI, PERAN DAN FUNGSI METODE DALAM PEMBELAJARAN
Description: D:\fera\images.jpg


kelompok
: 2
Anggota
: Siti sarafiah

  Uni puspitawati

  Jumriati

  Musbikh
Disusun Oleh:





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP TAMAN SISWA BIMA
2018



KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kami   ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah dengan judul POSISI, PERAN DAN FUNGSI METODE DALAM PEMBELAJARAN“ ini tepat pada waktunya. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada yang terhormat :
1.      Dosen pengampu mata kuliah Metode dan Strategi Pembelajaran yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada kami  sehingga termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami  menyadari bahwa dalam mengupas permasalahan di dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisannya. Kiranya tiada lain karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman kami  yang belum luas dan mendalam. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya  kami  harapkan, sebagai masukan yang berharga demi kemajuan penulis di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini, kami  berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami  khususnya, bagi pembaca  umumnya, dalam memberikan informasi tentang posisi, peran dan metode dalam pembelajaran.
Rato, 1 Oktober 2018   

                                                                                                                                        
Penulis




DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A.    LATAR BELAKANG..................................................................................................... 1
B.     RUMUSAN MASALAH................................................................................................. 1
C.     MANFAAT PENULISAN.............................................................................................. 2
 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
A.    PENGERTIAN METODE .............................................................................................. 3
B.     POSISI METODE DALAM PEMBELAJARAN........................................................... 4
C.     PERAN METODE DALAM PEMBELAJARAN.......................................................... 6
D.    FUNGSI METODE DALAM PEMBELAJARAN........................................................ 7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 8
A.    KESIMPULAN................................................................................................................ 8
B.     SARAN............................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 9


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan.
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharpkan akan berguna bagi bangsa, Negara, dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu rana pembelajaran yang paling menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan pengetahuan ( P ); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan Rana psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan ( K ).

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan metode dalam pembelajaran?
2.      Bagaimana posisi metode dalam pembelajaran?
3.      Bagaimaan peran metode dalam pembelajaran?
4.      Apa fungsi metode dalam pembelajaran?




C.     MANFAAT PENULISAN
1.      Mahasiswa PGSD selaku calon guru dapat memahami metode pengajaran yang di berikan guru kepada siswa.
2.      Mahasiswa PGSD selaku calon guru dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat mengenai metode mengajar kepada peserta didik nantinya.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN METODE
Metode berasal dari kata Methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan. Menurut arti bahasa “metode” ialah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk mencapai tujuan (Tim Prima Pena, tt, 448) “Metode” dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Ahariqah yang berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan.” (Ramayulis, 2008: 2) Sedangkan menurut istilah, metode adalah cara atau jalan yang harus ditempuh / dilalui untuk mencapai tujuan (ramayulis, 2008: 3). Dengan demikian dapat dipertegass bahwa metode ialah cara sistematis dan terpikir dengan baik untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan. Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan yang sudah jelas kebenarannya, sedangkan metode bersifat prosedural
yaitu pendekatan dengan menerapkan langkah-langkah. Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.
Menurut Sangidu (2004: 14) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Salamun (dalam Sudrajat, 2009:7) menyatakan bahwa metode pembelajaran ialah sebuah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Hal itu berarti pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan sebuah perencanaan yang utuh dan bersistem dalam menyajikan materi pelajaran. Metode pembelajaran dilakukan secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk
mencapai tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda.
Istilah pembelajaran menurut Gagre dan Briggs dalam Tatang (2012: 148) mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai rangkaian kejadian, peristiwa, kondisi dan sebagainya yang sengaja dirancang untuk mempengaruhi siswa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah.
Sedangkan metode pembelajaran adalah cara pembentukan atau pemantapan pengertian peserta (penerima informasi) terhadap suatu pernyajian infomasi / bahan ajar (Daryanto, 2013: 1).
Dengan demikian berlangsungnya kegiatan belajar mengajar ada tiga syarat utama: Pertama: adalah siswa /peserta didik yang berperan sebagai penerima informasi. Kedua: materi bahan ajar yang akan disampaikan. Ketiga: pengajar selaku pengantar dan penyampai materi bahan ajar. Dengan demikian metode pembelajaran ialah cara sistematis dan terpikir dengan baik yang dirancang oleh guru untuk mempengaruhi peserta didik dalam mencapai ajuan pembelajaran.

B.     POSISI METODE DALAM PEMBELJARAN
Dalam   proses   pendidikan,   metode   memiliki   kedudukan   yang  sangat  signifikan  untuk  mencapai  tujuan  atau  kompetensi  pembelajaran.  Adapun  kedudukan  metode  pembelajaran  menurut  Syaiful  B.  Djamar h  adalah:  

a. Sebagai alat motivasi  ekstrinsik   
Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi adalah sesuatu yang mendorong sesorang untuk  bergerak,  baik  disadari  maupun  tidak  disadari.  Motivasi  terbagi  menjadi  dua yaitu motivasi intrinsic (berasal dari dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (berasal dari luar individu). Oleh karenanya, penggunaan metode oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar berfungsi sebagai alat motivasi ekstrinsik atau pendorong yang berasal dari luar indivudu yang bisa membuat orang/siswa belajar. Motivasi memiliki kekuatan yang sangat besar dalam proses belajar mengajar sehingga berhasil atau tidaknya sesorang dalam belajar salah satunya dipengaruhi oleh motivasi. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman. A.M (1988;90) adalah motif – motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

b. Menyiasati perbedaan individual anak didik  
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relative lama. Factor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi. Anak didik sebagi subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari aspek psikologis maupun minat , bakat, motivasi, lingkungan social dan keluarga, kebiasaan dan lain-lain. Oleh karenanya, penggunaan metode oleh guru dalam proses kegiatan belajar diharapkan dapat menyiasati segala perbedaan tersebut, shingga anak didik mampu belajar atau menerima pelajaran sesuai dengan karateristiknya masing-masing.

c. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang member arah kemana keegiatan belajar mengajar akan dibawa. Metode adalah pelican jalan pengajaran menuju tujuan.
Metode  merupakan  fasilitas  untuk  mengantarkan  bahan  pelajaran  dalam  upaya  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Bahan  pelajaran  yang   disampaikan   tanpa   memperhatikan   pemakaian   metode   akan  mempersulit  guru  dalam  mencapai  tujuan  pengajaran. Sebuah relita cara penyampain yag komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walau sebenarnya materi yang disampaikan tidak terlalu menarik. Sebaliknya materi yang menarik karena disampaikan dengan cara yang kurang baik atau kutrang tepat, maka materi tersebut kurang dapat dicerna oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran pun tidak tercapai secara maksimal. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang. Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak, maka akan sia-sialah tujuan tersebut.
Menurut pendapat lain mengatakan bahwa posisi atau kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
1.      Memberikan dorongan, dengan sebuah metode yang menarik akan memberi dorongan yang baik kepada siswa sendiri sebagai objek pengajaran dan duru sebagai objek pengajaran. Karena dengan menggunakan metode dalam pembelajaran ini akan menguntungkan kedua belah pihak.
2.      Pengungkap tumbuhnya minat belajar, dengan sebuah metodeyang menarik maka minat belajar siswa pun akan meningkat seiring dengan kondisi dan keadaan yang ada.
3.      Penyampaian bahan ajar, metode juga bisa digunakan guru dalam menyampaikan materi dalam pelajarannya kepada siswa sehingga bisa tercapainya tujuan yang diharapkan.
4.      Penciptaan iklim belajar yang kondusif, keterampilan guru dalam memilih metode yang sesui terhadap bahan ajar akan membuat siswa tertarik dalam menerima pelajaran.
5.      Tenaga untuk melahirkan kreativitas, metode juga akan membantu melahirkan bakat-bakat terpendam dari guru dalam proses belajar mengajar.
6.      Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, metode juga bisa menukar sejauh mana seorang anak didik memahami bahasa ajar yang disampaikan.

C.     PERAN METODE DALAM PEMBELAJARAN
Untuk itu metode memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Peran metode dalam pembelajaran diantaranya :
1.      Sebagai pedoman bagi guru dalam perencanaan pembelajaran
2.      Sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran
3.      Sebagai salah satu cara agar pembelajaran berlangsung secara menyenangkan
4.      Sebagai salah satu cara agar dengan pemilihan metode yang tepat materi pembelajaran dapat diterima oleh siswa dengan baik.
5.      Sebagai bahan untuk menilai ketuntasan hasil belajar dengan menggunakan suatu metode atau pemilihan sebuah metode pembelajaran
D.    FUNGSI METODE DALAM PEMBELAJARA
Sedangkan   fungsi   metode   pembelajaran   secara   umum   adalah  sebagai  pemberi
jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional pendidikan.  Sedangkan   dalam    konteks    lain    metode  merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan meyusun data yang diperlukan bagi pengembangan desipin suatu ilmu.
Karenanya  dalam  memfungsikan  metode  terdapat  suatu  prinsip  umum,  yaitu  prinsipagar  pengajaran     dapat     disampaikan     dalam     suasana     menyenangkan,  menggem  birakan, penuh dorongan, dan motivasi, sehingga pelajaran atau  materi itu dapat dengan mudah diberikan guru kepada siswa. Banyaknya  metode yang ditawarkan para ahli lebih merupakan usaha  mempermudah atau mencari jalan paling sesuai dengan perkembangan jiwa si anak dalam penerimaan pembelajaran.
1.      Sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap pembelajaran harus bertujuan, sehingga dalam proses pembelajarannya akan memerlukan suatu cara dan teknik yang efektif yang memungkinkan dapat mencapai tujuan tersebut. 
2.      Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan kegiatan belajar mengajar pada dasarnya adalah proses atau prosedur penggunaan metode-metode dengan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut. 
3.      Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran. Karaktetristik metode mengajar dapat dijadikan pertimbangan untuk penilaian, misalnya kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, tanya jawab akan berbeda penilaiannya dengan metode demonstrasi atau latihan/praktek. 
4.      Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok. 

 
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dalam pengertian  metode pengajaran yaitu merupakan sebuah perencanaan yang utuh dan bersistem dalam menyajikan materi pelajaran. Metode pembelajaran dilakukan secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda.
Dapat disimpulkan bahwa Metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswwa dalam menguasai pengetahuan keterampilan, dan sikap (kognitif, psikomotorik afektif). Khusus metode mengajar didalam kelas, efektivitas suatu metode dipengaruhi oleh faktor situasi, dan faktor guru itu. Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa maupun dengan siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat di lakukan.

B.     SARAN
Penggunaan metode mengajar itu sangat penting, karena seorang guru harus memilih metode apa yang akan digunakan untuk mengajar serta penggunaan metode apa yang akan  meningkatkan hasil pembelajaran siswa. dalam menggunakan metode guru harus tepat dan sesuai dengan keadaan kelas, karena ini terkait dengan penyampaian pemahaman kepada peserta didik. Dari makalah ini kami menyarankan guru agar menggunakan metode yang tepat untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang baik serta kegiatan pembelajaran yang tidak monoton.



DAFTAR PUSTAKA

Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno,  Strategi Belajar Mengajar , (Bandung: PT Refika  Aditama, 2007), Cet. 1, h. 55
Pande Ali & Imansyah. 1984.  Didaktik Metode. Surabaya: Usaha Nasional.
Diposting oleh media belajar di 10.40
http://www. Article%20Text-7233-1-10-20170221.pdf












CONTOH MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

makalah  ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan  Kesehatan  Anak

MAKALAH
KESEHATAN LINGKUNGAN
Dosen Pengampu: Mardian Ardiani, S.Kep. MM
Description: D:\fera\images.jpg
Disusun Oleh:
Kelompok
: 2
Semester/Kelas
:  V-C
Anggota
: Siti Sarafiah
  Jumratul Akbar
  Rusmin Dian Rizki
  Utari Wulandari 
  Ida Farida
  Eni Buti
  Fatimah 
  Musbikh







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP TAMAN SISWA BIMA
2018


KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kami   ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah dengan judul KESEHATAN LINGKUNGAN “ ini tepat pada waktunya. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada yang terhormat :
1.      Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kesehatan Anak SD (Sekolah Dasar) yang telah memberikan tugas, petunjuk kepada kami  sehingga termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami  menyadari bahwa dalam mengupas permasalahan di dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisannya. Kiranya tiada lain karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman kami  yang belum luas dan mendalam. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya  kami  harapkan, sebagai masukan yang berharga demi kemajuan penulis di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini, kami  berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami  khususnya, bagi pembaca  umumnya, dalam memberikan informasi tentang Kesehatan Lingkungan.



Rato, 7 Desember 2018   

                                                                                                                                        
Penulis








DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1  LATAR BELAKANG..................................................................................................... 1
1.2  RUMUSAN MASALAH................................................................................................. 2
1.3  TUJUAN .......................................................................................................................... 2

 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
2.1  PENGERTIAN KESEHATAN LINGKUNGAN.......................................................... 3
2.2  SYARAT-SYARAT KESEHATAN LINGKUNGAN.................................................. 5
2.3  MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA…………6
2.4  PENYAKIT YANG DITIMBULKAN OLEH LINGKUNAGN YANG TIDAK SEHAT                       9
2.5  UPAYA PENANGGULANGAN KESEHATAN LINGKUNGAN............................ 10
2.6  TUJUAN PEMILIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN.................................... 11
2.7  RUANG LINGKUP DALAM KESEHATAN LINGKUNGAN.................................. 11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 13
3.1  KESIMPULAN................................................................................................................ 13
3.2  SARAN............................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.







1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan?
1.2.2        Apa syarat-syarat kesehatan lingkungan?
1.2.3        Apa sajakah masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia?
1.2.4        Apa penyakit yang ditimbulkan oleh lingkunagn yang tidak sehat?
1.2.5        Bagaimana upaya penanggulangan kesehatan lingkungan?
1.2.6        Apa tujuan pemiliharaan kesehatan lingkungan?
1.2.7        Apa sajakah ruang lingkup dalam kesehatan lingkungan?

1.3  Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara, ruang lingkup serta masalah-masalah dari pada kesehatang lingkungan













BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Sedangkan menurut UU No 23 / 1992 ttg Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan adalah “Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan manusia. (Sumengen Sutomo, 1991) Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat dan martabat manusia. (Sudjono Soenhadji, 1994).
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.
Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan, masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
2.2.1        Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh P. Halton Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan lingkungan adalah aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
2.2.2         Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ".
2.2.3        Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
2.2.4        Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. Pengorganisasian dalam kesehatan masyarakat amatlah penting terutama pada perawatan dan pengobatan. Pada umumnya masyarakat kurang memperhatikan kesehatan mereka. Mereka cenderung memperhatikan kesehatan sewaktu mereka merasakan daya tahan tubuh mereka menurun.
Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat. yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

2.2   Syarat-Syarat Lingkungan Yang  Sehat
2.2.1.  Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2.2.2         Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
2.2.3       Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

                        2.2.4    Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

2.3  Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :
 2.3.1   Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
b.      Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan ( maks 500mg/l ).
c.       Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air).
2.3.2      Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
a.       Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
b.       Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
c.       Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
d.      Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
e.       Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
f.       Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
g.      Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
2.3.3      Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a.       Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak  yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
b.      Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
c.       Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
d.      Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
2.3.4      Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:
a.       Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.
b.      Penyimpanan sampah.
c.       Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.
d.       Pengangkutan.
e.       Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.
2.3.5      Serangga dan Binatang Pengganggu
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.
2.3.6      Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :
a.       Persyaratan lokasi dan bangunan
b.      Persyaratan fasilitas sanitasi
c.       Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
d.      Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
e.       Persyaratan pengolahan makanan
f.       Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
g.      Persyaratan peralatan yang digunakan
h.      Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll.
Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita.
Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar.
Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

2.4 Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Lingkungan Yang Tidak Sehat
2.4.1      Kolera
Penyakit saluran cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari.
2.4.2      Tifus perut
Penyakit saluran cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk kepentingan rumah tangga menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut menular.
2.4.3      Diare
Penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-cak encer dengan atau tanpa darah dan muntah-muntah.penyakit ini disebabkan oleh kerusakan organik /fungsional saluran cerna.
2.4.4      Leptospitosis
Penyakit yang disebabkan lewat tampungan air hujan  yang telah tercemar kemih tikus.
2.4.5      Malaria dan DBD
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.
2.4.6      TBC
Penyakit yang berkembang pada pemukiman yang padat dengan pertukaran udara yang buruk.
2.4.7   Cacar
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi  cacar timbul apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian penderita.
2.4.8     Influenza
Penyakit yang penularannya disebabkan oleh udara masyarakat.

2.5 Upaya Penanggulanagan Kesehatan Lingkungan
2.5.1        Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi ekosistem daratan, kawasan pesisir dan ekosistem laut.
2.5.2        Upaya pengelolaan lingkungan buatan yang meliputi pengendalian pencemaran yang berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara dan pengelolaan limbah.
2.5.3        Upaya pengelolaan lingkungan social meliputi pembangunan kualitas hidup penduduk, pembangunan kualitas lingkungan sosial.
2.5.4        Upaya pengembangan modal social meliputi kearifan lingkungan, etika lingkungan dan pembangunan jiwa sosial yang tinggi.

2.6  Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
2.6.1        Mengurangi Pemanasan Global
Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.
2.6.2        Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
- Daun-daun tumbuhan
- Ranting-ranting tumbuhan
- Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non Organik Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

2.7  Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
2.7.1        Penyediaan Air Minum
2.7.2        Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
2.7.3        Pembuangan Sampah Padat
2.7.4        Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
2.7.5        Higiene makanan, termasuk higiene susu
2.7.6        Pengendalian pencemaran udara
2.7.7        Pengendalian radiasi
2.7.8        Kesehatan kerja
2.7.9        Rekreasi umum dan pariwisata
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
a.       Penyehatan Air dan Udara
b.       Pengamanan Limbah padat/sampah
c.       Pengamanan Limbah cair
d.      Pengamanan limbah gas
e.       Pengamanan radiasi
f.        Pengamanan kebisingan
g.       Pengamanan vektor penyakit
h.       Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana










BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut WHO Kesehatan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Sedangkan menurut UU No 23 / 1992 ttg Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan adalah “Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.” Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan manusia” (Sumengen Sutomo, 1991)
Syarat lingkungan sehat antara lain: keadaan air, keadaan udara, kedaan tanah, dan suara kebisingan.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat antara lain: Kolera, Tifus perut, Diare, Leptospitosis, Malaria dan DBD, TBC, Cacar, Influenza.
Upaya penanggulangan kesehatan lingkungan yang dapat dilakukan antara lain : Upaya pengelolaan lingkungan hidup, upaya pengelolaan lingkungan buatan, upaya pengelolaan lingkungan social, upaya pengembangan modal social.

3.2 Saran
Lebih memperhatikan lagi dalam masalah kesehatan lingkungan sekitar kita, dikarenakan dapat menyebabkan berbagai macam banyak penyakit yang dapat diderita oleh masyarakat. Dan hendaklah masyarakat sadar untuk menjaga lingkungannya masing-masing agar tercipta kesehatan lingkungan masyarakat yang sempurna.



DAFTAR PUSTAKA

Soemirat, Juli . 2011. Kesehatan Lingkungan . Penerbit Gadjah Mada University Press . Jakarta
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari : http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari : http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : Desember 2007
http://contohmakalah-lengkap.blogspot.com/2014/01/makalah-kesehatan-lingkungan.html
Nasution, Siti Khadijah.2009. Artikel Kesehatan. Medan : Fakultas Kesehatan  Masyarakat Universitas Sumatera Utara.