makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan Anak
MAKALAH
KESEHATAN LINGKUNGAN
Dosen Pengampu: Mardian Ardiani, S.Kep. MM
Disusun Oleh:
Kelompok
|
: 2
|
Semester/Kelas
|
: V-C
|
Anggota
|
: Siti Sarafiah
Jumratul Akbar
Rusmin Dian Rizki
Utari Wulandari
Ida Farida
Eni Buti
Fatimah
Musbikh
|
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP
TAMAN SISWA BIMA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia Nya
kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah
dengan judul “KESEHATAN
LINGKUNGAN “ ini tepat pada waktunya. Selesainya makalah ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada yang
terhormat :
1.
Dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan
Kesehatan Anak SD (Sekolah Dasar) yang
telah memberikan tugas, petunjuk kepada kami
sehingga termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami
menyadari bahwa dalam mengupas permasalahan di dalam makalah ini masih
banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisannya.
Kiranya tiada lain karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman kami yang belum luas dan mendalam. Oleh karena
itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya kami
harapkan, sebagai masukan yang berharga demi kemajuan penulis di masa
mendatang.
Demikianlah makalah ini, kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya, bagi pembaca umumnya, dalam memberikan informasi
tentang Kesehatan Lingkungan.
Rato, 7 Desember 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1
LATAR
BELAKANG..................................................................................................... 1
1.2
RUMUSAN
MASALAH................................................................................................. 2
1.3
TUJUAN
.......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
2.1 PENGERTIAN KESEHATAN LINGKUNGAN.......................................................... 3
2.2 SYARAT-SYARAT KESEHATAN LINGKUNGAN.................................................. 5
2.3 MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI INDONESIA…………6
2.4 PENYAKIT YANG DITIMBULKAN OLEH LINGKUNAGN YANG TIDAK
SEHAT 9
2.5 UPAYA PENANGGULANGAN KESEHATAN LINGKUNGAN............................ 10
2.6 TUJUAN PEMILIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN.................................... 11
2.7 RUANG LINGKUP DALAM KESEHATAN LINGKUNGAN.................................. 11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 13
3.1
KESIMPULAN................................................................................................................ 13
3.2
SARAN............................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau
determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat
dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi
juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi
pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada
saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor
kesehatan lingkungan.
Pada masa yang
datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan
dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna
infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan
dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap
yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih
maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan
jenjang pendidikan yang memadai.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan
adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada
metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh
adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif
menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa
yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan?
1.2.2
Apa
syarat-syarat kesehatan lingkungan?
1.2.3
Apa
sajakah masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia?
1.2.4
Apa
penyakit yang ditimbulkan oleh lingkunagn yang tidak sehat?
1.2.5
Bagaimana
upaya penanggulangan kesehatan lingkungan?
1.2.6
Apa
tujuan pemiliharaan kesehatan lingkungan?
1.2.7
Apa
sajakah ruang lingkup dalam kesehatan lingkungan?
1.3 Tujuan
Mahasiswa
dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara, ruang lingkup serta
masalah-masalah dari pada kesehatang lingkungan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa
pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Sedangkan menurut UU No 23 /
1992 ttg Kesehatan menyebutkan
bahwa kesehatan adalah “Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”
Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan manusia
melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor lingkungan yang
dapat mengganggu kesehatan manusia. (Sumengen Sutomo, 1991) Kesehatan
lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan
keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat
dan pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman,
sehat dan sejahtera terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan
kecelakaan, sesuai dengan harkat dan martabat manusia. (Sudjono Soenhadji,
1994).
Kesehatan
lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan
dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan
yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan
yang sehat. Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekologis.
Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan,
masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai
jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
2.2.1
Pengertian
Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh P. Halton Purdon
(1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan merupakan bagian dari
dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan lingkungan adalah aspek
kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya dengan jalan
memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, sifat-sifat dan kelakuan
lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
2.2.2
Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai
Kondisi dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan se Dunia (World Health
Organization). WHO menyatakan Environment health refers to ecological
balance that must exist beetwen man and his environment in order to ensure his
weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis
antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat dan
sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects
of human health and disease that are determined by factors in the environment.
It also refers to the theory and practice of assessing and controlling factors
in the environment that can potentially affect health. Atau bila
disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ".
2.2.3
Menurut HAKLI
(Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah
suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis
antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari
Kesehatan Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat
sehat dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
2.2.4
Menurut Umar
Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari
keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi kesehatan suatu
masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif
antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup
yang menimbulkan ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.
Kesehatan
masyarakat adalah bagian integral
ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan
manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis yang
bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah satunya
pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini
dan pengobatan. Pengorganisasian dalam kesehatan masyarakat amatlah penting
terutama pada perawatan dan pengobatan. Pada umumnya masyarakat kurang
memperhatikan kesehatan mereka. Mereka cenderung memperhatikan kesehatan
sewaktu mereka merasakan daya tahan tubuh mereka menurun.
Jadi kesehatan
lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat. yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan
ekologis.
2.2 Syarat-Syarat Lingkungan Yang Sehat
2.2.1. Keadaan Air
Air
yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu
1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2.2.2
Keadaan
Udara
Udara yang sehat adalah udara yang
didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidka
tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat
carbondioksida).
2.2.3 Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh
baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam
berat.
2.2.4 Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan
yang kondisinya tidak bising yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran
manusia.
2.3
Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :
2.3.1 Air
Bersih
Air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat
Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Syarat Fisik
: Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
b. Syarat Kimia
: Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan ( maks 500mg/l
).
c.
Syarat
Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air).
2.3.2
Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode
pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
b.
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata
air atau sumur
c.
Tidak boleh
terkontaminasi air permukaan
d.
Tinja tidak
boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
e.
Tidak boleh
terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin
f.
Jamban harus
babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
g.
Metode pembuatan
dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
2.3.3
Kesehatan Pemukiman
Secara umum
rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a.
Memenuhi
kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang
mengganggu.
b.
Memenuhi
kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah.
c.
Memenuhi
persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan
air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit
dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya
makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup.
d.
Memenuhi
persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan
luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi
yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat
penghuninya jatuh tergelincir.
2.3.4 Pembuangan
Sampah
Teknik
pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor
/unsur, berikut:
a.
Penimbulan sampah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan
kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.
b.
Penyimpanan
sampah.
c.
Pengumpulan,
pengolahan dan pemanfaatan kembali.
d.
Pengangkutan.
e.
Pembuangan
Dengan
mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan
urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.
2.3.5
Serangga dan Binatang Pengganggu
Serangga
sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar,
Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam
Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang
rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu
yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp,
Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk
mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan
pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang
pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan
penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah
terinfeksi bakteri penyebab.
2.3.6 Makanan dan Minuman
Sasaran
higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan
makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau
disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang
disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan
hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :
a.
Persyaratan
lokasi dan bangunan
b.
Persyaratan
fasilitas sanitasi
c.
Persyaratan
dapur, ruang makan dan gudang makanan
d.
Persyaratan
bahan makanan dan makanan jadi
e.
Persyaratan
pengolahan makanan
f.
Persyaratan
penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
g.
Persyaratan
peralatan yang digunakan
h.
Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air
pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem
perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll.
Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya,
mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di
jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya
merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi
anak balita.
Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah,
berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada
beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko
relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar.
Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di
masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar
diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran
pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan,
terganggunya ekologi hutan.
2.4 Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh
Lingkungan Yang Tidak Sehat
2.4.1 Kolera
Penyakit saluran
cerna yang disalurkan lewat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari.
2.4.2 Tifus perut
Penyakit saluran
cerna yang ditularkan lewat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari.
penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk kepentingan rumah
tangga menyebabkan banyaknya penderita penyakit perut menular.
2.4.3 Diare
Penyakit saluran
cerna yang ditandai bercak-cak encer dengan atau tanpa darah dan
muntah-muntah.penyakit ini disebabkan oleh kerusakan organik /fungsional
saluran cerna.
2.4.4 Leptospitosis
Penyakit yang
disebabkan lewat tampungan air hujan yang telah tercemar kemih tikus.
2.4.5 Malaria dan
DBD
Penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan air, sedangkan
penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.
2.4.6 TBC
Penyakit yang
berkembang pada pemukiman yang padat dengan pertukaran udara yang buruk.
2.4.7 Cacar
Penyakit yang
disebabkan oleh virus yang terdapat di udara. Infeksi cacar timbul
apabila ada kontak langsung dengan penderita/pakaian penderita.
2.4.8 Influenza
Penyakit yang
penularannya disebabkan oleh udara masyarakat.
2.5 Upaya
Penanggulanagan Kesehatan Lingkungan
2.5.1
Upaya
pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi ekosistem daratan, kawasan pesisir
dan ekosistem laut.
2.5.2
Upaya
pengelolaan lingkungan buatan yang meliputi pengendalian pencemaran yang
berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara dan pengelolaan limbah.
2.5.3
Upaya
pengelolaan lingkungan social meliputi pembangunan kualitas hidup penduduk,
pembangunan kualitas lingkungan sosial.
2.5.4
Upaya
pengembangan modal social meliputi kearifan lingkungan, etika lingkungan dan
pembangunan jiwa sosial yang tinggi.
2.6 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan
Lingkungan
2.6.1
Mengurangi Pemanasan Global
Dengan menanam tumbuhan
sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi
pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan
zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang
ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut
dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.
2.6.2
Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan lingkungan yang sehat maka
kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah
lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush
kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai
berikut ;
a. Membersihkan Sampah
OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di
dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam
sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
- Daun-daun tumbuhan
- Ranting-ranting tumbuhan
- Akar-akar tumbuhan
b. Membersihkan Sampah Non Organik
Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat
organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
2.7 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO)
ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
2.7.1
Penyediaan Air
Minum
2.7.2
Pengelolaan air
Buangan dan pengendalian pencemaran
2.7.3
Pembuangan
Sampah Padat
2.7.4
Pencegahan/pengendalian
pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
2.7.5
Higiene makanan,
termasuk higiene susu
2.7.6
Pengendalian
pencemaran udara
2.7.7
Pengendalian
radiasi
2.7.8
Kesehatan kerja
2.7.9
Rekreasi umum
dan pariwisata
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal
22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
a.
Penyehatan Air
dan Udara
b. Pengamanan
Limbah padat/sampah
c. Pengamanan
Limbah cair
d. Pengamanan
limbah gas
e. Pengamanan
radiasi
f.
Pengamanan kebisingan
g. Pengamanan
vektor penyakit
h. Penyehatan
dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut WHO Kesehatan “
suatu
keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan”. Sedangkan menurut
UU No 23 / 1992 ttg Kesehatan menyebutkan
bahwa kesehatan adalah “Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.” “Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi
kesehatan manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan faktor-faktor
lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan manusia” (Sumengen Sutomo, 1991)
Syarat lingkungan sehat antara lain: keadaan air, keadaan udara, kedaan
tanah, dan suara kebisingan.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh lingkungan
yang tidak sehat antara lain: Kolera,
Tifus perut, Diare, Leptospitosis, Malaria dan DBD, TBC, Cacar, Influenza.
Upaya penanggulangan kesehatan lingkungan yang
dapat dilakukan antara lain : Upaya
pengelolaan lingkungan hidup, upaya pengelolaan lingkungan buatan, upaya
pengelolaan lingkungan social, upaya pengembangan modal social.
3.2 Saran
Lebih memperhatikan
lagi dalam masalah kesehatan lingkungan sekitar kita, dikarenakan dapat
menyebabkan berbagai macam banyak penyakit yang dapat diderita oleh masyarakat.
Dan hendaklah masyarakat sadar untuk menjaga
lingkungannya masing-masing agar tercipta kesehatan lingkungan masyarakat yang
sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Soemirat, Juli .
2011. Kesehatan Lingkungan . Penerbit Gadjah Mada University Press .
Jakarta
http://dzumanjipunya.wordpress.com/2012/01/02/kesehatan-lingkungan/ 29-11-2012 / 17.20
World Health
Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari : http://www.WHO.int.
Last Update : Januari 2008
Departemen
Kesehatan Repubik Indonesia. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Setiyabudi R.
Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari : http://www.ajago.blogspot.htm.
Last Update : Desember 2007
http://contohmakalah-lengkap.blogspot.com/2014/01/makalah-kesehatan-lingkungan.html
Nasution, Siti
Khadijah.2009. Artikel Kesehatan. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
Assalamualaikum
BalasHapuskaka sarah cantik izin kopi yah .
Assalamualaikum
BalasHapuskaka sarah cantik izin kopi yah .
Waalaikumsaalam iya silahkan kak
Hapus