Rabu, 05 Desember 2018

MEDIA-MEDIA PEMBELAJARAN

Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin dengan bentuk jamaknya “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Menurut Donald P. Ely & Vernon S. Gerlach dalam Rohani (1997:2), pengertian media ada dua, yaitu arti sempit dan arti luas. (a) Arti sempit, media itu berwujud grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi. (b) Arti luas, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi, sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baru.   
Sementara itu, Briggs dalam Sadiman (2009) berpendapat bahwa media adalah adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Schramm (dalam Sudrajat, 2008) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Analisis Penggunaan Media
Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran tentunya tidak asal-asalan, tetapi perlu pertimbangan kesesuaiannya. Kesesuaian penggunaan media dapat dilihat dari segi materi pelajaran yang diajarkan. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD merupakan hal yang memubutuhkan ketelatenan yang luar biasa dari seorang guru, termasuk dalam memilih media pembelajaran. Kesesuain pemilihan media akan berdampak positif bagi pembelajaran. Untuk belajar puisi misalnya guru dapat memilih media audio-visual seperti VCD, begitu pula belajar menulis cerpen guru dapat menggunakan media gambar baik yang bergerak maupun yang diam.

a.    Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat pendukung terlaksananya kreativitas  belajar mengajar dalam upaya kelancaran proses belajar dengan situasi yang kondusif. Adapun pemahaman peserta didik dengan  media memiliki fungsi:
a.       Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan. Namun, berfungsi sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b.      Penggunaan media pengajaran bukan merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.
c.       Media dalam pengajaran sifatnya integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
d.      Penggunaan media dalam pengajaran bukan hanya sebagai hiburan yang digunakan hanya sekedar untuk melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e.       Penggunaan media lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan guru.
f.       Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Selanjutnya, Djamarah (2006:122) bahwa media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran yang berfungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan alat bantuk tidak bisa digunakan sembarangan menurut kehendak hati guru dalam upaya pelaksanaan pembelajaran berlangsung ketika aktivitas pembelajaran dirungan kelas. Namun, harus memperhatikan dan mempertimbangkan karakteristik peserta didik agar tercapainya tujuan pembelajaran.

b.   Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran
Media memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran di sekolah sebagai alat pengembangan wawasan anak yang meletakkan cara berpikir konkret dalam kegiatan belajar mengajar dengan memahami kondisi psikologis siswa, tujuan , metode, dan kelengkapan alat bantu.
Fathurrohman (2009) memberi gambaran lebih detail dari manfaat penggunaan media dalam proses pembelajaran, (a) Menarik perhatian siswa, (b) Membantu untuk mempercepat pemahaman, (b) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan), (c) Mengatasi keterbatasan ruang, (d) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, (e) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan, (f) Menghilangkan kebosanan pada siswa dan meningkatkan motivasi siswa.

Oleh karena itu,  penggunaan media hendaknya tidak asal-asalan untuk pengembangan minat belajar anak. Namun, pemilihan media dapat memperjelas siswa berpikir konkret sebelum mampu berpikir abstrak sehingga situasi dan kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya dalam upaya tercapainya tujuan pembelajaran.
Mustikasari (2008) mengatakan (a) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, (b) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, (c) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, (d) Efisiensi dalam waktu dan tenaga, (e) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, (d)Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, (f) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, dan (g) Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
           
Dengan demikian, media pembelajaran hendaknya berguna bagi anak didik dengan isinya relevan dengan kurikulum yang berlaku disekolah tersebut meliputi apakah dengan mengunakan media tersebut dapat diserap oleh anak didik dengan optimal serta penyampaian tidak asing bagi anak didik sehingga efektif dalam pencapaian hasilnya dalam perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor anak.

c.    Jenis-jenis Media Pembelajaran
Secara umum, media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: auditif, visual, dan gerak. Selain itu, media juga diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang yang dilihat, yaitu:
a.       Dilihat dari sifatnya, media terdiri atas media auditif, media visual dan media audiovisual.
b.      Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media terbagi atas; (a). Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti televisi dan radio. (b). Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film, slides, video dan lainnya.
c.       Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, terdiri; (a). Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparasi dan lainnya. (b). Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lainnya.
Rudy Brets (dalam Sudrajat, 2008), mengidentivikasi ada tujuh klasifikasi media, (1). Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv, (2). Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara,dan sebagainya, (3). Audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara, (4). Media visual bergerak, seperti: film bisu, (5). Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu, (6). Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio, (7). Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

d.        Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. Namun demikian, ada hal yang seragam bahwa setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh kepada efektivitas program pembelajaran.
Fathurrohman (2009) menyebutkan terdapat prinsip – prinsip yang digunakan dalam pemilihan media; (a) menentukan jenis media yang tepat, yaitu sebaiknya guru memilih media yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang diajarkan, (b) menetapkan subyek dengan tepat, yaitu perlu diperhitungkan apakah penggunaan media sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, (c)  menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media harus sesuai dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana dan (d) menempatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.

Agar media pengajaran yang telah dipilih sesuai dengan prinsip pemilihan, pemanfaat media perlu juga memperhatikan faktor – faktor lain seperti: (a) Objektivitas, yaitu pemilihan media harus digunakan untuk keperluan sistem belajar. (b) Program pengajaran, yaitu isi maupun struktur materi yang disampaikan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. (c) Sasaran program, yaitu media yang digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak baik dari segi bahasa, simbol yang digunaka maupun cara dan waktu penggunaannya. (d) Situasi dan kondisi, yaitu situasi dan kondisi sekolah atau ruangan yang digunakan, baik ukuran maupun perlengkapannya, kondisi anak didik yang mengikuti pelajaran. (e) Kualitas teknik, yaitu rekaman suara atau gambar dan alat lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan.

e.         Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami berbagai karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kegiatannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Fathurrohman, 2009), bahwa media diperlukan beberapa kriteria, yaitu; a)  ketepatannya dengan tujuan pengajaran, yaitu media pengajaran dipilih berdasarkan tujuan – tujuan instruktional yang telah ditetapkanb) dukungan terhadap isi bahan pelajaran, yaitu bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswac)  kemudahan memperoleh media, di mana media yang diperlukan mudah didapatkan dan mudah dibuat oleh guru pada waktu guru mengajard) keterampilan guru dalam menggunakan berbagai jenis media dalam proses pengajaran sangat diperlukan, dan e) memilih media harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, di mana dalam menyajikan grafik yang berbentuk data atau angka harus ditampilkan dalam bentuk gambar atau poster, begitu juga dalam menyajikan diagram.
     
Oleh karena itu, kriteria pemilihan media yang efektif dan efisien serta menyenangkan tentu menjadi dambaan dan kebutuhan untuk pembelajaran, untuk mendapatkan media tersebut diperlukan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan di antaranya dalam pemilihan media sehingga dapat digunakan dalam semua situasi, semua karakteristik siswa dan semua mata pelajaran. Namun, media sifatnya kondisional dan kontekstual sesuai serta media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki para siswa yang disajikan dapat melampaui batasan ruang kelas.

f.         Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pada setiap kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan prinsip pokok, di mana diharapkan media yang digunakan dapat mengarahkan siswa dan memudahkannya dalam memahami materi pelajaran. Dengan kata lain, media yang digunakan harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa bukan kepentingan guru saja.
Menurut Sanjaya (2010) ada sejumlah prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media, yaitu; (a) media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, (b) media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran, (c) media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa, (d) media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien, (e) media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Riana (2010: 5) mengatakan  ada tiga tahap utama, yaitu: (1) Defineyaitu fase perumusan tujuan, rancangan media apa yang akan dikembangkan. (2) Develope yaitu fase pengembangan sesuai dengan fase pertama dan (3) Evaluasi yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangkan.

Dengan demikian,  perancang media seyogyanya memperhatikan tiga tahap utama sebelum digunakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran dalam interaksi dengan siswa, yaitu:
a)      Define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut rumusan tujuan, rancangan media apa yang akan dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut: bahan, materi, dana, serta aspek perancangan lainnya.
b)      Develop (pengembangan), dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan media yang akan dikembangkan, sesuai dengan fase pertama.
c)      Evaluation (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangka/dibuat, setelah melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain. Untuk kemudian direproduksi media dalam bentuk lain.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh instrumen media pembelajaran di SD
No.
Kategori
Jenis
Penggunaan
Ketersediaan
1.
Audio
radio
Pembelajaran bahasa Indonesia
Ada
2.
Visual
gambar, foto,
Setiap mata pelajaran
Ada
3.
Audio-visual
televisi
Pembelajaran bahasa dan sains
Ada
4.
dll.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar