Minggu, 24 Maret 2019

Pengertian Seni Tari, Jenis-Jenis, Fungsi, Manfaat dan Macam-Macam Tari Tradisional Bima

PENGERTIAN SENI TARI, MANFAAT, JENIS-JENIS, FUNGSI DAN MACAM-MACAM TARI TRADISIONAL BIMA
Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan hasil alamnya. Sebagai negara yang dilintasi oleh garis khatilistiwa Indonesia tidak hanya menawarkan pesona keindahan alamnya melainkan Indonesia juga merupakan bangsa yang menjemuk yang mempunyai keanekaragaman, keunikan  budaya, kaya akan keseniannya dari Sabang sampai Merauke. Indonesia sendiri tercatat sebagai saah satu negara paling kaya akan ragam budaya di dunia. Beberapa budaya Indonesia juga sudah diakui oleh dunia dan sudah tercatat oleh UNESCO, bahkan tidak sedikit warga negara asing (WNA) yang tertarik dengan kekayaan budaya Indonesia dan tidak segan-segan mengeluarkan biaya untuk tinggal di Indonesia untuk belajar budaya yang dikaguminya ini. Salah satu  budaya daerah Indonesia yang sangat terkenal adalah Tarian daerahnya.

Tari merupakan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh mansuia sebagai ungkapan perasaan dan jiwa seseorang. Dengan kata lain tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu  tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan atau bersenam. Tarian daerah.
MANFAAT SENI TARI
1.      Manfaat output seni tari
·         Tari sebagai hiburan
Dari berbagagai macam tarian tradisonal Indonesia memiliki manfaat sebagai hiburan maksudnya adalah tarian yang dilakukan oleh seseorang maupun sekelompok orang tertentu memberikan hiburan bagi para penonton.
·         Tari sebagai komunikasi
Tari juga memiliki nilai komunikatf bagi yang melihatnya. Dari sertiap gerakan-gerakan, kostum yan dikenakan oleh penari terdapat nilai-nilai filosifi, dan pesan tertentu yang disampaikan pada para penikmat atau penonton tari.  Dengan adanya komunikasi yang disampaikan melalui gerakan tari inilah diharapkan para penikmat mampu menerjemahkan ke dalam situasi dan kondisi tertentu yang tengah terjadi di wilayah tertentu.
·         Tari sebagai warisan budaya
Tari juga merupakan warisan budaya leluhur nenek moyang bangsa kita.dan untuk menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap kesenian daerah maka kita  sebagai generas penerus tetap melestarikannya.
2.      Mnafaat inpout seni tari
·         Memberikan keterampilan khusus
gerakan-gerakan dalam tarian tentu akan menambahkan ketrampilan khusus bagi para penari baik dalam bentuk tarian tradisional, maupun tarian seperti Tari Piring, Kipas, dan lain-lain. Dengan demikian semakin banyak orang menguasi gerakan tari maka keterampilan tarinya semakin bertambah dan semakin bagus.
·         Memberikan kepuasan
Dengan memiliki ketrampilan dan memberikan hiburan terhadap orang lain secara otomatis seorang penari merasakan puas akan hasil dari usaha yang telah dilakukannya selama ini.
·         Meyehatkan tubuh
Gerakan serta metode yang ada diyakindalam seni tarii dapat membatu tubuh
Kita untuk senantiasa berada dalam kondisi sehat dan stabil.
Secara logika seseorang yang lebih banyak bergerak akan memiliki tubuh yang lebih sehat bahkan diyakini kuat dengan menari secara teratur tubuh kita akan menjadi langsing.
·         Meningkatkan sikap koodinasi
Dengan melakukan tarian khususnya tarian yang dilakukan secara kelompok tentunya akan meningkatkan sikap koordinasi di masing-masing personil.
Para penari memiliki kemampuan lebih dalam hal empati terhadap orang lain, kepedulian kepada sesama, bahkan dapat membaca gerak tubuh seseorang.

JENIS-JENIS SENI TARI
Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.

1.      Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya

Dalam sebuah tarian ada sebuah subjek utama yang melakukan tarian yaitu penari.  Yang lain hanya mendukung agar terlihat indah. Dalam hal ini maka jeni tari dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu:
·         Tari tunggal (solo)
Sebuah seni tari yang dibawakan oleh satu orang penari, baik itu penari laki-laki mapupun penari perempuan.
·         Tari berpasangan (duet)
Sebuah tari yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan maupun campuran anara laki-laki dan perempuan.
·         Tarian berkelompok (group)
Sebuah seni tari yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok. Penerai berkelompok biasanya lebih dari dua orang penari. Baik dilakukan dengan laki-laki semua, perempuan semua maupun campu antara laki-laki dan perempuan.

2.      Tari Bedasarkan Ganre/Alirannya
a.       Tari tradisonal
Yaitu tari yang diwariskan dari masa ke masa sezak zaman dahulu yang dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah. Dalam tarian tersebut terdapat nilai, filosifi, symbol dan unsur religious yang terdapat ddidalmnya baik mulai dari gaeerakannya maupun kostumnya. Tarian tradisonal tidak berubah dari masa ke masa mulai dari tata rias, kostum dan tarian itu sendiri. Karena tarian tradisonal ini tujuannya adalah aar tetap dilestarikan dan tidak ditelan oleh zaman
·         Tarian tradisional klasik
Yaitu tarian yang dikembangkan oleh para bangsawan istana atau keratin saja. Tarian jenis ini juga sama halnya dengan tarian tradisonal yaitu  tidak dapat digantikan atau diubah  gerakannya. Jika tarian tersebut diganti geraknnya gerkannya, yang isia tarian tersebut adalah budaya kerajaan maka itu hanya akan merusak nilai tarian itu sendiri. Tarian itu tidak dapat diotak atik walaupun zaman telah bergantian puluhan tahun.
Ciri-ciri tarian tradisonal klasik adalah tarian yang bernuansa dan berwibawa serta pakaian dan aksesoris mewah yang akan dikenakn oleh para penari.tarian tradisonal klasik ini biasanya dilaksankan dalam penyambutan tamu kehormatan atau bangsawan.
·         Tarian tradional kerakyatan
Yaitu taria yang dikembangkan dari masyarkat kaum bawah atu rakyat biasa. Gerakan tarian erakyatan ini tidak trelalu baku, bahkan bisa disatu padukan dengan gerakan baru yang lebih menarik. Tari tradisonal kerakyatan biasanya di laksanakn dalam bentuk upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan.
b.      Tarian kreasi baru
Adalah sebuah tarian yang dikembangkan oleh seseorang koreografer atau yang disebut sebagai penata tari. Seni gerakan yag ditampilkan juga sangat elastis. Gerakan yang ditampilkan bersifat bebas namun masih tetap dalam kaidah gerkan tari yang estetis dan indah. Riasan dan iringan music dalam tari kreasi juga sangat beragam tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut.
·         Tari kreai baru pola tradisi
Tari seni ini menggunakan sentuhan unsur tradisional. Baik itu geraknnya, rias dan kostum iramnya. Dan tujga terdapat nilai-nilai yang dibawakan oleh tari jens ini.


·         Tari kreasi baru pola non tradisi (tarian modern)
Tarian ini adalah tarian yang tidak menggunakan sama seklai unsur tradisional dari tariannya. Baim itu gerkannya, kostumnya mapun tata riasnya.

3.      Tarian kontemporer
Tari jenis ini merupakan sebuah tarian yang menggunakan gerakan-gerakan yang bersifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertemu yang terkandung didalmnya. Irama dan music juga sangat unik, mulai dari music sederhana, orkesta, sampai music flutvloops yang diambil dari teknologi music digital. Riasan wajah dan kostum dari jeni tarian ini disesuaikan sengan tema yang dibawakan.
            FUNGSI-FUNGI SENI TARI
1.      Sebagai pertunjukan
Tari disiapkan untuk suatu acara dan dipentaskan dengan menonjolkan sisi koreografi artistik, konsep yang bagus dan ide yang matang. Serta tema yang tertata sedemikian rupa sehingga tarian tersebut menjadi menarik dan indah.
2.      Sebagai upacara
Yaitu tarian yang dilakukan hanya pada upacara adat maupun acara yang bernuansa keagamaan. Tarian ini mengutamakan adanya ke khidmatan dan komunikasi pada Sang Pemilik Alam.
3.      Sebagai hiburan
Yaitu tarian yang diadakan hanya untuk menghibur penonton dan menghilangkan rasa bosan merka. Biasanya tarian ini dimainkan dengan alunan musik dan irama yang enak didengar. Gerakan tarinya juga bebas dari berbagai macam nilai, tradisi, atau adat.
4.      Sebagai pergaulan
Yaitu tarian yang dimainkan untuk berinteraksi ke sesama saja. Tarian ini biasanya digunakan untuk saling adu unjuk rasa dalam kesenian. Dalam gerakanganya juga terlihat lincah dan memiliki sifat komunikatif.
5.      Sebagai kesenian
Yaitu tarian yang dilaksanakan untuk tujuan pelestarian budaya.


            TARIAN DAERAH TRADISONAL DI BIMA
Tarian daerah merupakan sebuah tarian yang terkahir dari suatu daerah tertentu.. Semua itu merupakan nilai-nilai budaya yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu kita harus bisa menjaga dan melestarikannya, jangan sampai hilang ditelan zaman atau bahkan diakui negara lain sebagai budaya miliknya. Tarian daerah merupakan warisan berharga yang dimiliki oleh setiap daerahnya. Setiap daerah memiliki tarian sendiri. Sama halnya dengan Bima yang memiliki begitu banyak ragam tarian daerahnya dan menjadi ciri khas daerah Bima sendiri. Berikut adalah jenis tarian daerah Bima:
A.     Tarian klasik
Tarian klasik adalah tarian yg dipergelarkan di lingkungan istana kesultanan Bima dlm upacara-upacara resmi.
Ciri-ciri tari Klasik:
1.      Dipergelarkan di tempat dan waktu tertentu. Tarian klasik dipergelarkan di lingkungan istana dan hari-hari besar kesultanan.
2.      Oleh karena itu tarian ini bukan merupakan sebuah pertunjukan.
3.      Pakaian dan kelengkapan penari sudah ditetapkan oleh istana.
4.      Tidak mempunyai pola atau desain lantai tertentu.
5.      Gerakan dan iramanya lembut dan monoton.
6.      Gerakan tari disesuaikan degan norma agama dan adat.
7.      Khusus untuk wanita; belum bersuami.
Macam-macam tarian jenis klasik:
1.      Mpa’a Toja
Tari klasik ini diangkat dari legenda Indra Zamrud sehingga merupakan tarian klasik yang tertua sejak jaman kerajaan dengan raja Manggampo Donggo & Ruma Bicara (Perdana Menteri) Bilmana.
Tarian ini mengisahkan tentang kedatangan Ana Fari (bidadari) dari khayangan. Bidadari ini turun melintasi Teja (awan) yg kemudian menjadi permaisuri (isteri raja). Mpa’a Teja atau Toja sering dipergelarkan dlm upacara kerajaan & kesultan-an Bima terutama dalam upacara perkawinan & khitanan kalangan istana. 
2.      Mpa’a Lengsara (Tari Lengsara)
Lengsara ( Lenga + sara). Tari Lengsara merupakan tonton-an para Majelis Hadat Sara Dana Mbojo. Isinya mencerita-kan Majelis Hadat Sara Dana Mbojo yang bersatu padu untuk membangun pemerintahan kesultanan Bima.


3.       Mpa’a Lenggo (Tari Lenggo)
Tari Lenggo terdiri dari dua: Lenggo Mone (Lenggo Malayu) & Lenggo Siwe (Lenggo Mbojo).
Lenggo Mone berasal dari kesultanan Pagar Uyung Sumatera Barat yg diperkenalkan oleh para mubaliq pada masa pemerintahan Abdul Khair Sirajuddin, sehingga tari ini juga disebut Lenggo Malayu.
Lenggo Siwe (Lenggo Mbojo) diciptakan oleh sultan Abdul Khair Sirajuddin, hasil kreasi dari  tari Lenggo Mone. Penarinya adalah Sampela Siwe. Karena gerakannya yang lemah gemulai (lenggak-lenggok) seperti pohon yang ditiup angin maka tarian ini disebut tari Lenggo.
  1. Mpa’a Katubu (tari Katubu)
Tari Katubu dimaikan oleh para gadis remaja berusia antara 11-15. karena umurnya antara anak-anak dan remaja, tarian ini juga disebut tari Mboha. Diberi nama katubu karena diiringi suara gendang Katubu.
  1.  Mpa’a Karaenta (Mpaa To’i)
Sebelum menari, para penari akan menyanyikan dulu lagu Makassar yang berjudul Karaeng Ta. Para penari terdiri dari 3 orang yang berusia 5-9 tahun. Penari tdk memakai baju tapi memakai Kawari, Kondo Lo’i & Kondo Randa.
  1. Mpa’a Kanja (Tari Kanja)
Mpa’a kanja diciptakan oleh Sultan Abdul Khair Sirajuddin pd tahun 1673. Tari Kanja merupakan tarian yg mencerita-kan ttg peperangan dan kesetiaan kpd sultan. Tarian ini pada awalnya dimainkan oleh Bumi Renda (Panglima) yg bersenjatakan tombak dan perisai. 
  1. Tari Sere
-          Tari Sere merupakan tari klasik Istana. Tari ini diciptakan oleh Sultan Abdul Khair Sirajuddin, dimainkan oleh dua orang perwira kesultanan, bersenjatakan tombak dan perisai. Dengan wajah perkasa serta keberanian yang membara, dua perwira melompat dan berlari ke segala penjuru, berenjatakan tombak menyerang dan menangkis serangan musuh. Sebagai pancaran menghadapi musuh – musuh Dou Labo Dana (Rakyat dan Negeri).
-          Para penari selalu melakukan gerakan melompat sambil berlari, oleh sebab itu tari ini di berinama mpa’a sere , yang berarti melompat sambil berlari (sere). Tari ini diiringi musik tambu (tambur). Hingga kini, Sere masih tetap eksis, dan selalu digelar/dipertunjukkan pada saat penyambutan tamu-tamu penting pada acara-acara Pemerintah maupun perayaan Hanta UA PUA. Namun generasi Sere ini perlu diupayakan Regenerasi agar tongkat estafet pelestarinnya dapat dilanjutkan.

B.     Taraian Rakyat
Tarian yang populer di kalangan rakyat dan merupakan per-tunjukan atau hiburan rakyat. Taria ini biasanya dilaksana-kan pd acara pernikahan, khitanan dll.
Ciri-ciri tarian rakyat:
1.      Merupakan pertunjukan atau hiburan bagi rakyat.
2.      Tidak terikat dengan pola lantai;
3.      Lama tarian tdk terikat oleh waktu, tergantung kesepakan pemain/penari;
4.      Tidak trikat oleh waktu dan tempat.
5.      Tarian ini di samping mengandung nilai seni juga olahraga;
6.      Pemain/penari tidak boleh mendendam kepada lawan.
Jenis tarian Rakyat:
1. Mpa’a Kapodo (Tarian kapodo); Tarian ini sudah dikenal sejak masa kerajaan. Penari menggunakan tongkat dari kayu (kapodo) yg panjangnya sekitar 40-60 cm .
2. Mpa’a Sila atau Pedang; tarian ini dimainkan oleh dua orang menggunakan senjata pedang. Gerakan tarian ini sama seperti permainan silat. Permainan ini mulai dikenal sejak awal berdirinya kesultanan Bima.
3. Mpa’a Gantao;  pemainnya tidak menggunakan pedang. Permainan ini berasal dari Sulawesi Selatan .
4. Mpa’a Buja Kadanda ; permainan rakyat yang menggunakan tombak yang dikreasikan dgn Kadanda  (bulu ekor kuda).
5. Mpa’a Parise; tarian rakyat yang berasal dari Flores Barat di-perkenalkan oleh tawanan perang dari Manggarai  yang bermukim di desa Buncu Sape. Tarian ini menggunakan Perisai dan Tombak.

Tarian Rakyat Donggo
Tarian rakyat Donggo merupakan campuran antara tarian dan nyanyian .
1.      Mpisi dari Donggo Ipa (Barat) yang dimainkan oleh penari pria dan wanita.
2.      Belaleha dari Donggo Ele (Timur) merupakan perpaduan antara nyayian dan tarian, dimana para penari adalah wanita.
3.      Kalero dari Donggo Ele, merupakan perpaduan antara nyayian dan tarian, dimana para penarinya adalah pria.
4.      Arugele; merupakan perpaduan antara nyayian dan tarian, dimainkan oleh remaja putra dan putri.


Referensi:

Ihsan. (n.d.). Ceritaihsan. Retrieved from Ceritaihsan: https://ceritaihsan.com/pengertian-seni-tari/
infoana.com. (n.d.). Tarian Daerah Tradisional Di Indonesia Beserta Gambar dan Asalnya.
Kliping. (n.d.). Pengertian Seni Tari, Unsur, Fungsi dan Contohnya. Retrieved from Pengertian Seni Tari, Unsur, Fungsi dan Contohnya: https://kliping.co/pengertian-seni-tari-unsur-jenis-fungsi/
Seni Tari.com. (2015, juli 3). Pengertian seni tari beserta manfaatnya. Retrieved Juli 3, 2015, from pengertian seni tari beserta manfaatnya: https://www.senitari.com/2015/07/pengertian-seni-tari-beserta-manfaatnya.html
Seni.com, I. (2017). 12 Budaya Indonesia yang Mendunia. Retrieved 2017, from 12 Budaya Indonesia yang Mendunia: https://ilmuseni.com/dasar-seni/budaya-indonesia-yang-mendunia
Wikipedia.org. (2019, Februari 21). Tari. Retrieved Februari 21, 2019, from Tari: https://id.wikipedia.org/wiki/Tari



Tidak ada komentar:

Posting Komentar